PRODUK LADA PUTIH BAKULA MERAMAIKAN ACARA WORLD FOOD DAY 2018
Dibawah naungan stand Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (KEMENPERIN RI), CV. Nusantara Agro Bakula mendapatkan kesempatan untuk hadir sebagai salah satu produk unggulan daerah dalam acara Hari Pangan
Sedunia (World Food Day) 2018 yang diselenggarakan di Komplek Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Trikora, Kota Banjarbaru. Pada acara tersebut, KEMENPERIN RI melalui Human KEMENPERIN RI menunjuk tiga Provinsi di Kalimantan yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat untuk menampilkan produk-produk industri lokal unggulan daerahnya.
Provinsi Kalimantan Timur diwakili dengan inovasi terbarunya yaitu teh celup Bawang Dayak (bawang tiwai), teh celup dari Sereh (teh Serai) dan beberapa produk abon khas daerah. Provinsi Kalimantan Selatan diwakil oleh produk olahan seperti dodol terong, dodol buah, olahan ikan gabus, seperti abon, kerupuk dan amplang. Produk Lada Putih Bubuk BAKULA juga meramaikan barisan produk unggulan daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Provinsi Kalimantan Barat menghadirkan olahan lidah buaya yang sangat khas, juga beberapa produk lain seperti kopi Robusta Pontianak, dan berbagai inovasi produk yang terbuat dari lidah buaya seperti food filler yang terbuat dari hasil olahan lidah buaya.
Pada acara World Food Day 2018, selama empat hari berturut-turut membagikan jagung rebus gratis bersama Lada Putih Bubuk BAKULA dan garam. Cara makan jagung rebus tersebut sangat khas dan diminati oleh para pengunjung di Pameran tersebut, dan stand KEMENPERIN RI selalu ramai selama pameran Hari Pangan Sedunia tersebut. Selain itu, perwakilan dari Provinsi lain juga membagikan sampel produk mereka kepada pengunjung.
BARISTAND Unit Pelaksana Teknis KEMENPERIN RI di Banjarbaru juga menampilkan beberapa inovasi untuk mempermudah industri di Kalimantan Selatan contohnya seperti mesin dodol otomatis. Mesin ini juga telah menarik banyak ketertarikan para pengunjung termasuk beberapa Duta Besar bidang Pangan seperti DUBES Bidang Pangan Kerajaan Belanda H.E. Louis Beijer, Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste H.E. Stephen Rudgard, Duta Besar Polandia Madamme Beata Stoczynska hingga Menteri Pertanian Republik Indonesia Bapak Amran Sulaiman, Mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Riset dan Teknologi Bapak Gusti Muhammad Hatta, serta beberapa Pejabat Daerah seperti Kepala BAPPEDA Bapak Nurul Fajar Desira, dan Bupati Hulu Sungai Tengah Bapak Abdul Wahid HK.